Minggu, 18 Mei 2014

TUGAS SINTAKSIS LANJUT ( KONSTRUKSI, KONSTITUEN DAN DIAGRAM POHON)

TUGAS INDIVIDU II
MATA KULIAH SINTAKSIS BAHASA INDONESIA LANJUT

NAMA        : SITI HADIJAH
KELAS       : 6 F
NPM            : 116210090
JURUSAN   : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Soal :
      Buatlah dua buah kalimat dan tentukan konstruksi, konstituen dan buat dalam bentuk diagram pohon!

Jawab :
1.  Mahasiswa itu senang belajar di perpustakaan
Ø Konstruksi : dari segi frasa - Terdiri 3 konstruksi ( Mahasiswa itu/ senang belajar/di perpustakaan)
-  Dari segi klaus terdiri atas 1 konstruksi (Mahasiswa itu senang belajar di perpustakaan)
Ø Konstituen :terdiri atas 3 konstituen (Mahasiswa itu/senang belajar/di perpustakaan)
Ø Diagram pohon:
 



Mahasiswa itu senang belajar di perpustakaan


                                      FN                                                         FN

                            N                          Art     FV                     Perpo            V
                     Mahasiswa                     Itu    
                                                         Adjek                V
                                                                                             Di              perpustakaan
                                                       Senang              belajar
                           



2. Gadis itu mudah diajar
Ø Konstruksi : dari segi frasa - Terdiri 2 konstruksi (gadis itu/ mudah diajar)
-  Dari segi klaus terdiri atas 1 konstruksi (Gadis itu mudah diajar)
Ø Konstituen :terdiri atas 2 konstituen (gadis itu/ mudah diajar)
Ø Diagram pohon:

                             



Gadis itu mudah diajar

                   FN                                                      FV

            N              Art                                      Adjk       V

           Gadis          itu                                 mudah        diajar

Hasil Diskusi "RELASI MAKNA"

Hasil Diskusi "RELASI MAKNA"
HASIL DISKUSI MATA KULIAH SEMANTIK
JUDUL “RELASI MAKNA”

NAMA        : SITI HADIJAH
KELAS        : 6 F
NPM            : 116210090
JURUSAN   : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


1.      Soal: Apakah sinonim antara dua buah kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
Jawab: Tidak, karena terdapat juga dua buah kata yang memiliki makna atau arti berbeda, selain itu disesuaikan dengan fungsi kata itu sendiri dan disesuaikan dengan fungsi dan konteks. Contoh: kata “Aku” dan kata “saya”
kata aku digunakan saat pada saat berkomunikasi dengan teman sebaya
kata saya digunakan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua
2.      Soal: Jelaskan letak antonim pada tataran bahasa, seperti morfem, kata, frase, dan kalimat?
Jawab: Dalam tataran kata letak antonim terletak pada kata yang menjadi kebalikan dari makna ungkapannya, contohnya kata bersih berantonim dengan kata kotor. Dalam tataran frasa antonimnya terletak dari frase yang menjadi kebalikan dari makna ungkapan frasa tersebut, contohnya air hangat berantonim dengan air dingin.
3.      Soal: Mengapa penggunaan istilah oposisi lebih tepat dari pada penggunaan istilah antonim?
Jawab: Karena oposisi membahas lebih jelas atau secara detail tentang penggunaan antonim yang dikaji.
4.      Soal: Jelaskan dengan singkat perbedaan oposisi hubungan, oposisi hirarkial, dan oposisi majemuk?
Jawab: Perbedaan antara oposisi hubungan, oposisi hirarkial, dan oposisi majemuk adalah pada oposisihubungan makna kata-katanya bersifat saling melengkapi, artinya kehadiran kata yang satu karena ada kata yang lainya menjadi oposisinya. Oposisi hirarkial menyatakan suatu deret jenjang atau tingkatan, sedangkan oposisi majemuk dapat dicontohkan pada kata berdiri bisa beroposisi dengan kata duduk, dengan kata berbaring, dengan kata berjongkok.
5.      Soal: Jelaskan maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda tetapi sukar pada kata kerja dan kata sifat?
Jawab: Karena hiponimi membahas tentang makna khusus, sedangakn hipernimi membahas makna umum. Pada kata kerja dan sifat sulit untuk menentukan kata khusus dan umum.
Contoh: - Hiponimi atau khusus : jenis-jenis bunga, seperti bunga mawar, bunga melati, bunga  anggrek dan lain-lain.
             - Hipernimi atau unum : bunga
6.      Soal: Jelaskan bagaimana membedakan bentuk-bentuk polisemi dengan hominim?
Jawab: Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga frasa) yang mimiliki makna lebih dari satu sedangkan homonimi ungkapan (berupa kata, frasa atau kalimat) tetapi maknanya tidak sama.
7.      Soal: Mengapa perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar?
Jawab: Karena gramatikal sendiri merupakan tata bahasa dalam bahasa Indonesia mengkaji tentang frasa atau kalimat, dan gramatikal merupakan makna ganda.
8.      Soal: Jelaskan rendudansi dalam bentuk kalimat dan bentuk ujaran apa saja yang digunakan?

Jawab: Dalam bentuk kalimat berupa kalimat “ bola ditendang oleh si Udin” kata oleh merupakan kata rendudansi yaitu kata berlebihan, sedangkan dalam bentuk ujarannya yaitu kalimat itu sendiri

Kenapa Doa Ibu Mustajabah???

Kenapa do'a Ibu mustajabah???

     Mungkin sudah pernah mendengar cerita tentang Malin Kundang, walaupun hanya cerita namun bisa dijadikan pelajaran dalam menjalani kehidupan. Seorang anak yang durhaka karena do’a ibunya menjadi batu itulah simalin kundang. Sebuah pertanyaan kenapa do’a seorang ibu begitu mustajabah dan terkabulkan, dalam coretan kali ini saya coba ungkapkan kenapa do’a seorang ibu amat mustajabah.

Berikut ini adalah sebab-sebanya :

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W akan hal tersebut,jawab baginda: “Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang soleh.
3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T dan orang yang takutkan Allah S.W.T akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti brsedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S
5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W) di dalam syurga.
6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
12. Aisyah r.a berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W,siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah S.A.W “Ibunya.”
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.
Itulah sedikit coretan saya kali ini semoga bermanfa’a